Media Sosial

Kirim dan Bagikan

Translate

Arsip Blog

Entri Populer

Minggu, 19 April 2015

Menikmati Hidup Dalam Gelombang ( Markus 4 : 35 - 41 )

Banyak dari antara kita dapat menikmati hidup ketika keadaan sedang baik-baik saja, tetapi ketika dihadapkan dengan masalah apakah kita bisa tetap menikmati hidup kita ? Dalam ayat bacaan hari ini kita melihat Yesus tetap tenang bahkan sampai tertidur walaupun badai mengamuk. Mengapa yesus tetap bisa tertidur walaupun ada badai ? Dikatakan dalam 1 Petrus 4 : 7 "... kuasai dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa." Firman mengajarkan tetaplah tenang walaupun gelombang masalah mendatangi hidupmu, tetapi sering kali ketika gelombang itu datang kita menjadi kuatir.

Buat apa kuatir, kekuatiran itu tidak akan menyelesaikan masalah. Percaya kepada Tuhan. Kekuatiran kita itu tidak akan pernah mengubah keadaan, tetapi akan membawa kita kepada masalah yang lebih besar lagi. yesus bisa tetap tidur karena hati-Nya tenang. Dia tidak kuatir. Saudaraku, belajarlah untuk tetap tenang ketika masalah datang. Reaksi di dalam hati kita itu yang menentukan cepat atau lambatnya masalah kita selesai.

Beberapa tahun yang lalu ketika kami sedang pelayanan di Jakarta, pemimpin rombongan kami menelepon dan berkata, "Kamu pulang ke Denpasar mau dikirim uang atau dengan mukjizat ?" Saat itu kami masih sangat muda dan penuh dengan gengsi jadi kami menjawab, "Dengan mukjizat." Padahal saat itu tidak ada uang sama sekali dan kami harus pulang karena ada pelayanan rohani di tempat kami. Kami bingung, namun tetap nekat pergi ke stasiun bis. Di stasiun kami berdoa dan menantikan mukjizat. Sampai bis terakhir berangkat, namun tetap tidak ada mukjizat yang terjadi. Kami kembali kuatir jika tidak bisa pulang, bahkan sampai keesokan harinya tetap tidak punya uang. Kami stess, tetapi kami tetap bergumul dalam doa. "Tuhan, kami serahkan semua kepadaMu." Lalu kami tertidur karena lapar. Tiba-tiba seorang teman hamba Tuhan menepuk pundak dan membangunkan kami. Beliau mengajak kami makan dan membelikan tiket pesawat terbang untuk pulang ke Denpasar. Beliau berkata sejak kemarin tiba-tiba hatinya gelisah dan hari ini digerakkan oleh Tuhan untuk datang ke stasiun bis dan tanpa sengaja menemukan kami. Akhirnya kami bisa pulang dengan pesawat terbang. Sungguh kasih karunia Tuhan yang tidak pernah kami duga, karena ketika kami kebingungan mukjizat tidak terjadi, namun ketika kami tertidur justru mukjizat terjadi.

"Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa." ( 1 Petrus 4 : 7 )

Reaksi di dalam hati kita itu yang menentukan cepat atau lambatnya masalah kita selesai.

Terima kasih, saudara baru saja membaca sebuah renungan tentang "Menikmati Hidup Dalam Gelombang ( Markus 4 : 35 - 41 )". Renungkan kembali firman Tuhan, dan selami pekerjaanNya di dalam hidup saudara. Kiranya renungan ini bisa menjadi berkat di dalam kehidupan saudara sekalian. Tuhan yesus memberkati kita semua, Amin.
Senin, 03 Juni 2013

Ilalang dan Gandum

"Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih ilalang di antara gandum itu, lalu pergi" (Matius 13 : 25).

Mau jadi lalang atau gandum ? Sepertinya lebih enak jadi ilalang : hidup semau gue tidak ada aturan main, tidak perlu menjaga ini dan itu. Enak jadi ilalang, bisa tumbuh dimana saja yang dia mau dan lebih hebat lagi ilalang bisa menghisap segala unsur-unsur terbaik dari tanah yang seharusnya untuk menyuburkan gandum, tetapi menyuburkan dia juga.

Lebih enak jadi ilalang karena ga perlu berbuah bagi siapapun, yang penting semakin hari semakin bertumbuh dan menggemuk. Tidak penting apakah hidupnya berguna bagi yang lain, namun menikmati hidup sepuas-puasnya saja sudah jadi tujuan utama hidupnya.

Tapi yang membedakan adalah akhirnya. Apapun yang dihasilkan tanaman, itu juga yang menentukan bagaimana dia diperlakukan. Orang akan bersukacita menyambut masa memetik bulir gandum, bahkan ada pesta pora, ada tarian, ada kemakmuran.

Musim menuai jelai adalah harapan yang ditunggu, tapi adakah sukacita orang saat menyabit ilalang ? Adanya hanya kemarahan karena tanaman tidak berguna ini, dan segera bergegas untuk membakarnya di perapian.

Pilihan hidupmu, jadilah tanaman gandum saja, isi hidup dengan perkara Firman Tuhan supaya penuh bulir gandummu. Engkau adalah tanaman Tuhan yang pasti akan jadi berkat. Jangan hanya menjadi tanaman yang tidak berguna, sebab Kristen asal-asalan dan jauh dari iman kepada Yesus.

Pilihan ada di tangan anda, kalau lebih suka jadi ilalang, maka anda hanya akan berhenti pada kepuasan diri saja tetapi berujung pada api yang menyala. Tak ada keselamatan karena ilalang adalah cermin benih-benih iblis yang ditanam di dalam jemaat. Jadi jangan pernah berpihak atau sepakat dengan iblis. Jadilah tanaman Allah saja.

Bacaan : Matius 13 : 24 - 30

Terima kasih, saudara baru saja membaca sebuah renungan tentang "Ilalang dan Gandum". Renungkan kembali firman Tuhan, dan selami pekerjaanNya di dalam hidup saudara. Kiranya renungan ini bisa menjadi berkat di dalam kehidupan saudara sekalian. Tuhan yesus memberkati kita semua, Amin.
Sabtu, 23 Maret 2013

Sahabat terbaik

Kualitas seperti apa yang dapat membuat seseorang disebut sebagai seorang sahabat?

Izinkan saya menyarankan dua.

Pertama ? Cinta. Masuk akal bahwa untuk menjadi teman Anda, seseorang akan perlu memiliki perasaan positif terhadap Anda - Semakin kuat lebih baik.

Kedua ? Bagaimana tentang kesetiaan ? Coba renungkan : Seorang teman yang mencintai Anda, tetapi tidak setia dan tidak pernah ada ketika Anda membutuhkan dia. Cinta tanpa kesetiaan adalah sia-sia, tidak ada gunanya.

Kesetiaan tanpa cinta juga tidak lebih baik. Apakah Anda ingin ditemani oleh seseorang sepanjang waktu tapi dia tidak mencintaimu ?

Allah terbukti sebagai yang terbaik di dari segi cinta dan kesetiaan. Pertama, Allah adalah kasih (1 Yohanes 4: 8). Ketika kita masih menjadi seteru-Nya, Dia mengambil langkah untuk mendamaikan kita dengan diri-Nya (Roma 5: 10). Dia mengutus Anak-Nya untuk mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita, mengkomunikasikan kasih-Nya kepada kita melalui Firman-Nya dan Roh-Nya.

Kasih-Nya tidak berhenti di situ saja. Allah telah berkomitmen diri 100 persen untuk hubungan ini selamanya. Jika Anda telah memulai hubungan pribadi dengan Tuhan melalui Yesus Kristus, Anda tak perlu kuatir lagi akan apapun. Kasih-Nya bagi Anda selalu lengkap dan sempurna.

Penulis Mazmur 89 memiliki keraguannya. Tampaknya bahwa Allah telah melupakan janji-Nya kepada Israel. Dia telah berjanji bahwa keturunan Raja Daud akan berlangsung selamanya, tapi bangsa Israel saat itu justru menghadapi kemunduran. Di mana kesetiaan Tuhan ? Dia bertanya-tanya.

Masih ada ! Kesetiaan Tuhan ditunjukkan melalui Anak-Nya Yesus Kristus, yang langsung turun melalui garis keturunan Raja Daud ( Matius 1: 1 )

Allah akan menunjukkan kesetiaan-Nya kepada Anda juga. Tidak peduli apa yang Anda lakukan, Dia tidak akan pernah meninggalkan Anda. Menghukum dan mengoreksi Anda, mungkin. Tetapi meninggalkan Anda ? Tidak pernah!

Apakah itu jenis teman yang Anda cari ? Siapa yang tidak ? Tapi itu tidak berhenti di situ. Ketika Anda belajar untuk mengikuti-Nya lebih dekat, Anda juga akan mengembangkan kualitas-kualitas diri pribadi Anda sendiri. Kemudian Anda akan menemukan lebih mudah untuk membangun persahabatan yang berkualitas - karena Anda sendiri memiliki kualitas sahabat yang terbaik.

Refleksi:
  • Siapa teman terbaik manusia saya ? Kualitas apa yang membuat dia menjadi teman yang baik ?
  • Bagaimana saya mengalami cinta dan kesetiaan Tuhan ?
  • Bagaimana saya bisa menunjukkan kualitas-kualitas lebih dalam persahabatan saya ?

Baca: Mazmur 89: 1 - 18

Renungkan:
"..sebab dengan kesetiaan yang teguh Engkau telah melaksanakan rancangan-Mu yang ajaib yang telah ada sejak dahulu."
Yesaya 25: 1

Terima kasih, saudara baru saja membaca sebuah renungan tentang "Sahabat terbaik". Renungkan kembali firman Tuhan, dan selami pekerjaanNya di dalam hidup saudara. Kiranya renungan ini bisa menjadi berkat di dalam kehidupan saudara sekalian. Tuhan yesus memberkati kita semua, Amin.
Kamis, 21 Maret 2013

Menipu Tuhan

Pernahkah Anda mengatakan Anda melakukan sesuatu untuk alasan yang baik namun sebenarnya Anda memiliki satu motivasi lain yang egois di dalam pikiran Anda ? Kita semua pernah lakukannya. Seperti saat saya memberi tahu ibu saya bahwa saya akan senang untuk pergi ke binatu untuk membantunya, namun saya sebenarnya ingin melihat alat pancing yang baru di toko alat-alat olahraga di sebelah binatu.

Ketika kita melakukan ini, kita seperti gadis kecil yang sedang berdoa sebelum tidur sementara orang tuanya berlutut di sampingnya untuk mendengarkan doanya. "Ya Tuhan," katanya memulai, "sekarang saya mau berbaring untuk tidur." Tapi sebelum dia mengatakan, "Amin," dia menambahkan doanya. "Dan Tuhan Yesus, tolong kirimkan salju yang indah untuk menjaga bunga-bunga agartetap merasa hangat di musim dingin." Orangtuanya tentu sangat bangga saat mendengarkan doa dan permintaan putri kecil mereka. Tapi kemudian ia memandang mereka dan berkata nakal, "Saya yakin saya sudah menipu Tuhan waktu itu. Saya benar-benar ingin salju turun agar saya bisa bermain dengan kereta luncur baru saya."

Tentu kita tersenyum pada sifat kekanak-kanakannya. Tapi sebelum kita tertawa terlalu keras, kita perlu memeriksa motivasi kita sendiri. Sangat mudah untuk jatuh ke dalam perangkap melakukan perbuatan baik dengan tujuan dan motivasi yang salah. Misalnya saat kita menjalin pertemanan baru padahal apa yang benar-benar kita harapkan adalah kesempatan untuk bertemu dengan saudara laki-lakinya yang tampan atau saudara perempuannya yang cantik. Atau saat kita menyanyi di gereja, bukan untuk memuliakan Tuhan, tetapi untuk mendapatkan perhatian dan kesan yang baik dari orangtua kita. Kita bahkan dapat memberikan persembahan untuk alasan yang egois.

Kitab Kisah Para Rasul 8 menceritakan tentang Simon si penyihir, yang menginginkan karunia penyembuhan dari para rasul. Tapi dia tidak menginginkannya agar ia bisa menjadi berkat bagi orang lain, ia ingin menggunakannya untuk menghasilkan uang. Bayangkan keegoisan kasar seperti itu !

Ketika kita berpikir tentang Simon si penyihir, dan tentang gadis kecil yang mengatakan doanya, mari kita juga jujur pada diri kita sendiri tentang alasan kita dalam melakukan sesuatu. Bukanlah sebuah ide yang buruk untuk memeriksa kembali motivasi kita sendiri sebelum Tuhan mengetahuinya.

Baca: Kisah Para Rasul 8: 18 - 24

Renungkan: 
Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah.Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini; 
Kisah Para Rasul 8: 21 - 22

Refleksi:
  • Apa sajakah motivasi salah yang mungkin saya miliki saat melakukan hal-hal untuk Tuhan ?
  • Secara khusus, mengapa saya berdoa ? Datang ke gereja ? Memberi persembahan ? Membaca Alkitab ?
  • Apakah mungkin bagi saya untuk melakukan sesuatu dengan motivasi yang benar-benar baik dan murni ? Kenapa ?

Saat Anda mencoba untuk menipu Tuhan, Anda sebenarnya sedang membodohi diri sendiri.


Terima kasih, saudara baru saja membaca sebuah renungan tentang "Menipu Tuhan". Renungkan kembali firman Tuhan, dan selami pekerjaanNya di dalam hidup saudara. Kiranya renungan ini bisa menjadi berkat di dalam kehidupan saudara sekalian. Tuhan yesus memberkati kita semua, Amin.
Kamis, 07 Februari 2013

Tuhan mampu mengubah yang buruk

Dalam menjalani hidup ini ada kalanya kita dihadapkan dengan situasi yang buruk, yang tidak kita harapkan, namun terjadi begitu saja. Ketika kita berada dalam situasi yang buruk mungkin kita sempat menjadi kecewa dan putus asa, tetapi kita tidak boleh mudah menyerah sebab Tuhan sanggup untuk mengubah segalanya. Tuhan mampu mengubah yang buruk menjadi baik. Tuhan mampu memberkati serta memulihkan keadaan kita. Percayalah bahwa segala sesuatu yang kita alami itu bukanlah akhir dari segalanya sebab Tuhan masih memiliki rencana yang terbaik bagi kita sehingga kita harus tetap kuat.

Kita dapat melihat kisah hidup Yusuf di mana dia mengalami situasi yang tidak baik. Yusuf dibuang oleh saudara-saudaranya serta dijual sebagai budak, namun Yusuf tetap setia kepada Tuhan dan pada akhirnya dia mengalami hal yang baik. Tuhan memulihkan keadaan Yusuf. Begitu pula saat kita mengalami hal yang buruk, janganlah kita cepat menjadi putus asa. Biarlah kita hanya fokus kepada Yesus sebagai sumber pertolongan dan bukan kepada masalah yang ada. Yesus sanggup melakukan perkara yang besar dan tidak adayang mustahil bagi Dia. Yakinlah bahwa Tuhan selalu turut bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita (Roma 8 : 28).

Tuhan tidak pernah meninggalkan kita pada saat kita menghadapi masalah. Dia selalu menyertai dan menolong kita, bahkan pada akhirnya akan mendatangkan hal yang terbaik dalam hidup kita. Jangan mudah menyerah, namun kita harus tetap optimis sebab di dalam Tuhan selalu ada pengharapan dan kepastian. Kita harus tetap melekat kepada Tuhan, jangan menjauh dariNya sebab Tuhan adalah sumber pertolongan kita. Bahkan tetaplah bersukacita seperti tertulis dalam Habakuk 3 : 17 - 18.

Sekalipun Nabi Habakuk mengalami situasi yang buruk, tetapi ia tetap bersukacita dan bergembira di dalam Tuhan. Ketika menghadapi situasi yang buruk, kita perlu tetap menjaga perkataan agar jangan sampai kita mengucapkan perkataan yang negatif. Ucapkanlah selalu Firman Tuhan sebab Firman Tuhan berisi janji Tuhan yang berkuasa. Pada saat kita terus mengucapkan janji Tuhan maka itu akan digenapi. Sekalipun keadaan belum berubah, terus perkatakan hal-hal yang baik. Jadikanlah Tuhan sebagai pusat kekuatan hidup kita. Apa pun yang kita alami, tetaplah bersyukur dan bersukacita di dalam Tuhan.

".. namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku." (Habakuk 3 : 18)

Segala sesuatu yang kita alami itu bukanlah akhir dari segalanya.

Bahan bacaan : Habakuk 3 : 1 - 19

Terima kasih, saudara baru saja membaca sebuah renungan tentang "Tuhan mampu mengubah yang buruk". Renungkan kembali firman Tuhan, dan selami pekerjaanNya di dalam hidup saudara. Kiranya renungan ini bisa menjadi berkat di dalam kehidupan saudara sekalian. Tuhan yesus memberkati kita semua, Amin.
Minggu, 27 Januari 2013

Menggunakan waktu dengan bijaksana

Waktu dan kesempatan tidak dapat dipisahkan dari hidup manusia. Setiap hari Tuhan memberikan waktu yang sama kepada setiap manusia dimana 1 hari kita diberikan waktu selama 24 jam. Namun masih ada orang-orang yang tidak dapat menggunakan waktu dengan bijaksana sehingga semuanya berlalu dengan sia-sia.

Beberapa pelajaran yang perlu kita ketahui tentang waktu yaitu waktu itu tidak dapat kembali lagi. Waktu akan terus berjalan sehingga kita harus dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Salah satu cerita Yunani kuno mengatakan bahwa dewa waktu adalah dewa yang paling cepat. Ia tidak memakai baju dan sangat licin. Dewa itu sangat susah ditangkap, bahkan kelihatannya sangat mustahil untuk menangkapnya. Dia selalu berlari dan gerakannya sangat cepat dan lincah. Pokoknya sangat susah jika ingin menangkap dewa waktu. Untungnya, meskipun dewa waktu bergerak sangat cepat, dewa waktu tidak pernah menoleh ke belakang. Dia juga mempunyai rambut yang panjang. Jadi sewaktu dia lewat, kita hanya cukup menangkap rambutnya saja maka ia dapat dipegang. tetapi itupun memerlukan kecermatan karena gerakannya yang sangat cepat dan lincah.

Cerita ini menggambarkan betapa waktu itu akan berlalu dengan begitu cepat, tidak bisa diulang kembali, dan tidak bisa dimiliki. Oleh sebab itu kita tidak boleh terus menerus melihat ke masa lalu sebab kita bisa tertinggal oleh waktu dan ini mengakibatkan kita akan kesulitan meraih yang terbaik. Yang dapat kita lakukan adalah memanfaatkan waktu sebaik mungkin.

Dalam Efesus 5 : 16 tertulis : "dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat."

Keadaan dunia tidak akan bertambah baik. Firman Tuhan mengatakan pada hari terakhir akan terjadi masa yang sukar, sebab itu selama masih ada kesempatan, isilah waktu yang ada dengan hal-hal yang bermanfaat, terutama melakukan kehendak Tuhan. Pergunakanlah waktu dengan benar karena itu sangat berhubungan dengan kesempatan untuk meraih keberhasilan.

Ketika kita mengabaikan waktu berarti kita telah kehilangan keberhasilan yang seharusnya kita dapatkan. Oleh karena itu setiap waktu dan kesempatan yang ada harus digunakan sebaik mungkin. Apa yang kita kerjakan hari ini menentukan hasil yang akan kita terima nanti. Sebelum semuanya berlalu dengan sia-sia, sebaiknya mulai saat ini kita memanfaatkan waktu dengan sebijaksana mungkin.

"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." (Mazmur 90 : 12)

Pergunakanlah waktu dengan benar karena itu sangat berhubungan dengan kesempatan untuk meraih keberhasilan.
Terima kasih, saudara baru saja membaca sebuah renungan tentang "Menggunakan waktu dengan bijaksana". Renungkan kembali firman Tuhan, dan selami pekerjaanNya di dalam hidup saudara. Kiranya renungan ini bisa menjadi berkat di dalam kehidupan saudara sekalian. Tuhan yesus memberkati kita semua, Amin.

 Baca juga artikel terkait tentang " Menyediakan waktu untuk Tuhan ".
Selasa, 22 Januari 2013

Komitmen

Dalam menjalin suatu hubungan, hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh masing-masing pihak yang berhubungan adalah sebuah komitmen. Dengan kita mempunyai komitmen maka apapun yang terjadi dan menimpa dalam sebuah hubungan tidak akan membuat mereka yang berkomitmen menjadi goyah. Komitmen itulah yang menjadi alasan kuat untuk kita tetap bertahan dan menjalani hubungan tersebut. Komitmen juga sangat penting dalam sebuah pernikahan. Jika sepasang suami istri telah memliki komitmen untuk menjalani hidup nikah, maka tidak akan terjadi perceraian. Komitmen lebih kuat dari janji pernikahan. Komitmen adalah suatu janji yang disertai dengan rasa tanggung jawab.

Begitu pula dalam hubungan kita dengan Tuhan, kita juga harus mempunyai komitmen. Dalam segala keadaan apapun yang kita alami dan hadapi, baik suka maupun duka, kita harus tetap setia kepada Tuhan. Ingatlah bahwa Dia selalu setia meskipun terkadang kita tidak setia. Dia sangat mengasihi kita. ketika kita memutuskan untuk melayani Tuhan, kita juga harus memiliki komitmen. Dimanapun Tuhan menempatkan kita dan pelayanan apapun yang dipercayakan Tuhan kepada kita, jika kita memiliki komitmen maka hal itu akan membuat kita dapat melakukannya dengan baik dan benar.

Kita melakukan semuanya untuk memuliakan nama Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang. Melayani Tuhan memang tidak semudah yang kita lihat. Kita harus dapat menjaga hidup kita dengan benar. terkadang kita juga harus mendengar dan menerima kata-kata yang negatif yang dilontarkan kepada kita, yang terkadang membuat kita menjadi patah semangat. namun dengan memiliki komitmen, kita pasti dapat bertahan bersama Yesus yang selalu memberi kekuatan dan penghiburan sehingga kita akan terus semangat dalam melayani Tuhan. Jika saat ini kita masih hanya berjanji, marilah kita membuat komitmen dalam pernikahan, pekerjaan, hubungan kita dengan Tuhan, atau dalam hubungan apapun agar kita menjadi berkat baik untuk Tuhan dan sesama, serta hidup kita pun diberkati.

"Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara yang besar." (Lukas 16 : 10a)

Komitmen adalah suatu janji yang disertai dengan rasa tanggung jawab.

Bahan bacaan : Lukas 16 : 10 - 18


Terima kasih, saudara baru saja membaca sebuah renungan tentang "Komitmen". Renungkan kembali firman Tuhan, dan selami pekerjaanNya di dalam hidup saudara. Kiranya renungan ini bisa menjadi berkat di dalam kehidupan saudara sekalian. Tuhan yesus memberkati kita semua, Amin.

Perlu info ?

Jadwal Kegiatan

Senin (Minggu ke-2) :
11.00 am, Pelayanan di LP Krobokan

Kamis (Minggu ke-3) :
11.00 am, Persekutuan doa untuk para manula

Jumat :
10.00 am - 03.00 pm,
Aktivitas Sosial Gereja

Sabtu (Minggu ke-2) :
11.00 am - 01.00 pm,
Persekutuan doa wanita

Minggu :
09.00 am - 12.00 pm,
Ibadah Umum

Hubungi Kami

Gereja Pantekosta Bali
Alamat :
Jl. Buana Kubu
Gg. Asam VI no 11a
Denpasar Bali Indonesia.

Rekening Bank :
Bank Central Asia
( BCA )
cabang Denpasar
no. rekening : 040 190 1921
an. Esther Aryny Chandra Sutedja
BRANCH NUMBER / SHORT CODE : 0140040
SWIFT CODE BCA : CENAIDJA

Ph : +62 361 482028
Mobile : +62 8 123 603 718

Website :
Gereja Pantekosta Isa Almasih Bali

Peta Gereja

Statistik Pengunjung