Translate
Arsip Blog
Entri Populer
-
Saat kita membaca dan merenungkan firman Tuhan, kita akan menemukan bukti-bukti yang semakin menguatkan iman kita bahwa apa yang dijanjikan...
-
Kita sudah mengerti bahwa kita semua harus memiliki iman dan iman itu harus didasarkan kepada Alkitab. Alkitab adalah sumber kebenaran untu...
-
Banyak dari antara kita dapat menikmati hidup ketika keadaan sedang baik-baik saja, tetapi ketika dihadapkan dengan masalah apakah kita bis...
-
" Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih ilalang di antara gandum itu, lalu pergi " ( Matius 1...
-
Pernahkah Anda mengatakan Anda melakukan sesuatu untuk alasan yang baik namun sebenarnya Anda memiliki satu motivasi lain yang egois di dala...
Kamis, 21 Maret 2013
Menipu Tuhan
Pernahkah Anda mengatakan Anda melakukan sesuatu untuk alasan yang baik namun sebenarnya Anda memiliki satu motivasi lain yang egois di dalam pikiran Anda ? Kita semua pernah lakukannya. Seperti saat saya memberi tahu ibu saya bahwa saya akan senang untuk pergi ke binatu untuk membantunya, namun saya sebenarnya ingin melihat alat pancing yang baru di toko alat-alat olahraga di sebelah binatu.
Ketika kita melakukan ini, kita seperti gadis kecil yang sedang berdoa sebelum tidur sementara orang tuanya berlutut di sampingnya untuk mendengarkan doanya. "Ya Tuhan," katanya memulai, "sekarang saya mau berbaring untuk tidur." Tapi sebelum dia mengatakan, "Amin," dia menambahkan doanya. "Dan Tuhan Yesus, tolong kirimkan salju yang indah untuk menjaga bunga-bunga agartetap merasa hangat di musim dingin." Orangtuanya tentu sangat bangga saat mendengarkan doa dan permintaan putri kecil mereka. Tapi kemudian ia memandang mereka dan berkata nakal, "Saya yakin saya sudah menipu Tuhan waktu itu. Saya benar-benar ingin salju turun agar saya bisa bermain dengan kereta luncur baru saya."
Tentu kita tersenyum pada sifat kekanak-kanakannya. Tapi sebelum kita tertawa terlalu keras, kita perlu memeriksa motivasi kita sendiri. Sangat mudah untuk jatuh ke dalam perangkap melakukan perbuatan baik dengan tujuan dan motivasi yang salah. Misalnya saat kita menjalin pertemanan baru padahal apa yang benar-benar kita harapkan adalah kesempatan untuk bertemu dengan saudara laki-lakinya yang tampan atau saudara perempuannya yang cantik. Atau saat kita menyanyi di gereja, bukan untuk memuliakan Tuhan, tetapi untuk mendapatkan perhatian dan kesan yang baik dari orangtua kita. Kita bahkan dapat memberikan persembahan untuk alasan yang egois.
Kitab Kisah Para Rasul 8 menceritakan tentang Simon si penyihir, yang menginginkan karunia penyembuhan dari para rasul. Tapi dia tidak menginginkannya agar ia bisa menjadi berkat bagi orang lain, ia ingin menggunakannya untuk menghasilkan uang. Bayangkan keegoisan kasar seperti itu !
Ketika kita berpikir tentang Simon si penyihir, dan tentang gadis kecil yang mengatakan doanya, mari kita juga jujur pada diri kita sendiri tentang alasan kita dalam melakukan sesuatu. Bukanlah sebuah ide yang buruk untuk memeriksa kembali motivasi kita sendiri sebelum Tuhan mengetahuinya.
Baca: Kisah Para Rasul 8: 18 - 24
Refleksi:
Terima kasih, saudara baru saja membaca sebuah renungan tentang "Menipu Tuhan". Renungkan kembali firman Tuhan, dan selami pekerjaanNya di dalam hidup saudara. Kiranya renungan ini bisa menjadi berkat di dalam kehidupan saudara sekalian. Tuhan yesus memberkati kita semua, Amin.
Ketika kita melakukan ini, kita seperti gadis kecil yang sedang berdoa sebelum tidur sementara orang tuanya berlutut di sampingnya untuk mendengarkan doanya. "Ya Tuhan," katanya memulai, "sekarang saya mau berbaring untuk tidur." Tapi sebelum dia mengatakan, "Amin," dia menambahkan doanya. "Dan Tuhan Yesus, tolong kirimkan salju yang indah untuk menjaga bunga-bunga agartetap merasa hangat di musim dingin." Orangtuanya tentu sangat bangga saat mendengarkan doa dan permintaan putri kecil mereka. Tapi kemudian ia memandang mereka dan berkata nakal, "Saya yakin saya sudah menipu Tuhan waktu itu. Saya benar-benar ingin salju turun agar saya bisa bermain dengan kereta luncur baru saya."
Tentu kita tersenyum pada sifat kekanak-kanakannya. Tapi sebelum kita tertawa terlalu keras, kita perlu memeriksa motivasi kita sendiri. Sangat mudah untuk jatuh ke dalam perangkap melakukan perbuatan baik dengan tujuan dan motivasi yang salah. Misalnya saat kita menjalin pertemanan baru padahal apa yang benar-benar kita harapkan adalah kesempatan untuk bertemu dengan saudara laki-lakinya yang tampan atau saudara perempuannya yang cantik. Atau saat kita menyanyi di gereja, bukan untuk memuliakan Tuhan, tetapi untuk mendapatkan perhatian dan kesan yang baik dari orangtua kita. Kita bahkan dapat memberikan persembahan untuk alasan yang egois.
Kitab Kisah Para Rasul 8 menceritakan tentang Simon si penyihir, yang menginginkan karunia penyembuhan dari para rasul. Tapi dia tidak menginginkannya agar ia bisa menjadi berkat bagi orang lain, ia ingin menggunakannya untuk menghasilkan uang. Bayangkan keegoisan kasar seperti itu !
Ketika kita berpikir tentang Simon si penyihir, dan tentang gadis kecil yang mengatakan doanya, mari kita juga jujur pada diri kita sendiri tentang alasan kita dalam melakukan sesuatu. Bukanlah sebuah ide yang buruk untuk memeriksa kembali motivasi kita sendiri sebelum Tuhan mengetahuinya.
Baca: Kisah Para Rasul 8: 18 - 24
Renungkan:
Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah.Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini;
Kisah Para Rasul 8: 21 - 22
Refleksi:
- Apa sajakah motivasi salah yang mungkin saya miliki saat melakukan hal-hal untuk Tuhan ?
- Secara khusus, mengapa saya berdoa ? Datang ke gereja ? Memberi persembahan ? Membaca Alkitab ?
- Apakah mungkin bagi saya untuk melakukan sesuatu dengan motivasi yang benar-benar baik dan murni ? Kenapa ?
Saat Anda mencoba untuk menipu Tuhan, Anda sebenarnya sedang membodohi diri sendiri.
Terima kasih, saudara baru saja membaca sebuah renungan tentang "Menipu Tuhan". Renungkan kembali firman Tuhan, dan selami pekerjaanNya di dalam hidup saudara. Kiranya renungan ini bisa menjadi berkat di dalam kehidupan saudara sekalian. Tuhan yesus memberkati kita semua, Amin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Perlu info ?
Jadwal Kegiatan
Senin (Minggu ke-2) :
11.00 am, Pelayanan di LP Krobokan
Kamis (Minggu ke-3) :
11.00 am, Persekutuan doa untuk para manula
Jumat :
10.00 am - 03.00 pm,
Aktivitas Sosial Gereja
Sabtu (Minggu ke-2) :
11.00 am - 01.00 pm,
Persekutuan doa wanita
Minggu :
09.00 am - 12.00 pm,
Ibadah Umum
11.00 am, Pelayanan di LP Krobokan
Kamis (Minggu ke-3) :
11.00 am, Persekutuan doa untuk para manula
Jumat :
10.00 am - 03.00 pm,
Aktivitas Sosial Gereja
Sabtu (Minggu ke-2) :
11.00 am - 01.00 pm,
Persekutuan doa wanita
Minggu :
09.00 am - 12.00 pm,
Ibadah Umum
Hubungi Kami
Gereja Pantekosta Bali
Alamat :
Jl. Buana Kubu
Gg. Asam VI no 11a
Denpasar Bali Indonesia.
Rekening Bank :
Bank Central Asia ( BCA )
cabang Denpasar
no. rekening : 040 190 1921
an. Esther Aryny Chandra Sutedja
BRANCH NUMBER / SHORT CODE : 0140040
SWIFT CODE BCA : CENAIDJA
Ph : +62 361 482028
Mobile : +62 8 123 603 718
Website :
Gereja Pantekosta Isa Almasih Bali
Alamat :
Jl. Buana Kubu
Gg. Asam VI no 11a
Denpasar Bali Indonesia.
Rekening Bank :
Bank Central Asia ( BCA )
cabang Denpasar
no. rekening : 040 190 1921
an. Esther Aryny Chandra Sutedja
BRANCH NUMBER / SHORT CODE : 0140040
SWIFT CODE BCA : CENAIDJA
Ph : +62 361 482028
Mobile : +62 8 123 603 718
Website :
Gereja Pantekosta Isa Almasih Bali
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.